Suku
Papua di Irian Jaya memiliki beberapa keunikan yang begitu istimewa,
adat istiadat, bahasa, dan terutama pakaian adat mereka gaun tradisional
Irian Jaya, Asmat, merupakan selubung penis.. Selubung penis dipakai
oleh orang-orang yang tinggal di sekitar daerah tersebut terbuat dari
kulit labu Wamena.Koteka panjang dan sempit, berfungsi untuk menutupi
bagian dari organ reproduksi laki-laki.Penggunaannya terikat pada tali
di sekitar pinggangnya.
Pakaian tradisional hanya menutupi organ reproduksi Jadi, kita bisa memastikan tidak ada penutup lainnya bagi tubuh. Mungkin inilah mengapa banyak suku berkulit hitam Papua.Namun, karena iklim yang begitu panas, tidak salah jika mereka baju adat sangat sederhana.
Pakaian tradisional hanya menutupi organ reproduksi Jadi, kita bisa memastikan tidak ada penutup lainnya bagi tubuh. Mungkin inilah mengapa banyak suku berkulit hitam Papua.Namun, karena iklim yang begitu panas, tidak salah jika mereka baju adat sangat sederhana.
Pakaian untuk perempuan hampir sama dengan laki-laki Mereka hanya menutupi tubuh di sekitar organ reproduksi. Mereka mengenakan pakaian seperti rok dari bahan akar tanaman kering pair atau rajutan seperti benang kasar yang berfungsi sebagai bawahan, atau dapat dikatakan seperti rok yang menutupi tubuh mereka.
Asmat Perempuan bertelanjang dada, persis seperti laki-laki. Mereka sudah terbiasa dengan ini sehingga tidak melanggar norma kesusilaan di wilayah seperti lain.Anda masih ingat pepatah dimana ada bumi diinjak langit dijunjung?
Dimana kita berada, kita harus menghormati adat dan budaya daerah masing-masing.
Sayangnya beberapa tahun, perkembangan teknologi dan modernisasi akhirnya memasuki dan mempengaruhi budaya masyarakat Asmat ini mengakibatkan Asmat kini sedikit yang masih menggunakan pakaian tradisional mereka. Banyak dari mereka yang menggunakan kemeja dan celana jeans yang sama seperti kebanyakan orang di dunia .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar